Akibat dari lemahnya kinerja Pemda dan Kepolisian serta tidak
ada sikap tegas terhadap persoalan tersebut. Pasalnya hamper setiap hari
sejumlah armada Truk-truk pengangkut batu bara yang melebihi Tonase (Overloud) bebas beroperasi di sepanjang ruas jalan raya mulai dari Cirebon melalalui
Sumedang menuju ke sejumlah Perusahaan Textile yang berada di daerah Bandung
dan sekitarnya.
Tentu saja kalau persoalana ini sengaja di biarkan terus
menerus dan tidak ada tindakan tegas dari Pemda dan Kepolisian serta Instansi
terkait, akan mengakibatkan parahnya kerusakan-kerusakan insfrakstruktur di
sepanjang jalan yang telah di lalaui truk-truk pengangkut batu bara yang
muatannya melebihi kapasitas. Selain itu juga masalah ini banyak dikeluhkan
oleh para pengguna jalan lainnya karena dapat membahayakan orang lain pada saat
truk-truk tersebut sedang beroperasi.
Menurut seorang penguna jalan mengatakan pada
Rakyat Indonesia. “
mengapa masalah ini seolah-olah sengaja di biarkan oleh Pemda dan kepolisian,
ada apakan ini ? masih dikatakan dia, padahal sudah sangat jelas selain dapat
merusak jalan juga dapat membahayakan pengguna jalan lain seperti saya, namun
kenyataanya truk-truk yang melebihi muatannya tersebut masih saja bebas
beroperasi. “ ungkapnya.
Di tempat terpisah, Tim Investigasi Rakyat Indonesia sengaja mengkonfirmasi salah satu pengemudi truk yang bermuatan lebih. Dia
mengatakan. “ kami bebas-bebas saja mengangkut batu bara melebihi tonase, asalkan
kalau memasuki Timbangan Tomo kita bisa membayar sejumlah uang pada salah satu petugas disana, urusan beres.
“ kata dia polos. ( TIM )